Mohon tunggu...
chen siauw
chen siauw Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Sosial

Hobi membaca terutama topik-topik humaniora, dan mencoba menulis untuk menyalurkan ide, gagasan agar berguna bagi yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cukup Bekal

27 November 2022   13:28 Diperbarui: 27 November 2022   13:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh terkulai mata menatap kosong

Apa gerangan yang terjadi

Bumi ku bergolak

Menggeliat seakan gerah menanggung beban

Tangisan pedih

Meratap mereka yang pergi

Belum lama bercengkerama

Seolah hidup tanpa beban, kini mereka pergi tanpa pesan

Tanah ku menggeliat bumi ku sontak mengerang

Jerit tak mampu luapkan keluhan hati

Betapa terkoyaknya hati jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun