Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kelas Menengah Terperangkap Kata Cukup! Padahal Kurang?

2 Maret 2024   16:14 Diperbarui: 2 Maret 2024   16:20 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi by ulihape

Tergelitik tentang topik pilihan kali ini yang membahas Nasib Kelas Menengah, sebab aku dulu hingga kini juga selalu memikirkan nasib kelas menengah ini. Middle income trap sebuah ungkapan untuk negara yang susah maju karena terjebak dalam kenyamanan dan nggak berani memanjat maju karena terbatas pada kemampuan entah itu modal, skill atau apapun yang bisa membuat maju.

Aku sendiri masuk dalam kategori kelas menengah, kaya nggak, miskin nggak tapi jujurly dalam beberapa hal butuh dibantu haha. Let's say urusan subsidi gas elpiji saja membuat kelas menengah nggak enak hati ikutan antri membeli gas melon dengan tabung bertuliskan khusus orang miskin. Aku menggunakan gas pink bukan dalam rangka menaikkan kelas atau malu dikatai miskin melainkan aku hanya berharap bahwa gas itu bisa dipakai lebih banyak orang miskin meski pada kenyataannya banyak orang bermobil yang ikutan membelinya. Paling tidak aku nggak ikutan mengambil hak orang lain. Pun untuk urusan BBM motorku menggunakan pertamax bukan sekedar merasa aku kelas menengah melainkan menggunakan pertamax itu jauh lebih irit bahkan selisihnya nggak sampai bikin kaya bila menggunakan pertalite tentu saja ini sudah melalui beberapa kali pengamatan ya.

Kadang aku merasa butuh bantuan, karena penghasilan memang sekedar cukup untuk kebutuhanku, urusan keinginan bisa tercapai dengan aku melakukan side job, alhamdulillah menjadi blogger bisa mendatangkan tambahan penghasilan sehingga aku masih bisa mewujudkan beberapa keinginan entah mengajak anak bermain, makan di luar dan liburan.

Jujurly dengan keadaan saat ini aku juga udah mikir "bakalan susah jadi kaya" tapi namanya manusia punya Allah untuk meminta maka doa melangit menjadikan aku kaya itu ada sih bro! Lalu urusan ke Mekkah kok rasanya nelangsa banget sih, udah nggak ada uang buat nabung eh mau minta tolong juga siapa yang mau nolongin? Wong nggak miskin keknya ya ngapain dibantu? Jangan urusan ke Mekkah, dulu pernahkan ya banjir besar tahun 2021 kalo nggak salah, beberapa komunitas blogger memberi bantuan dong kepada membernya, tapi anehya aku kok nggak masuk radar yang harus dibantu? Apa karena aku bekerja dan dianggap mampu? Atau karena aku nggak bikin status kerugianku saat banjir? Atau karena aku membuat VT saat banjir? Padahal saat itu melihat teman yang dikirimin bantuan kok aku pengen, rasanya saat itu memang butuh banget dibantu toh ini bukan tentang punya uang atau tidak kan? Saat ada musibah dibantu itu seperti diperhatikan dan itu menambah semangat menghadapi musibah bukan?

So terperangkap dalam kata cukup ini memang akan susah maju atau naik kelas ,karena pihak lain merasa posisi kita udah aman, nggak usah diperhatikan lagi. Belum lagi urusan beberapa administrasi di negara ini menghruskan kategori miskin baru dapat gratis padahal yang namanya perlakuan khusus itu ya semua kelas menginginkannya bukan? Mungkin karena itu pula di negeri ini banyak orang nggak malu mengaku miskin demi mendapatkan hak orang miskin yang sebenarnya itu hak semua orang. 

Demikian curhat dari aku kelas menengah yang butuh dibantu untuk ke Mekkah haha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun