Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Telepon dari Mama

23 Februari 2020   07:15 Diperbarui: 23 Februari 2020   07:15 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adik-adik kandung Mama dan keluarga yang lain melihat Surya seperti hantu kesiangan turun dari mobil menuju ke rumah besar tersebut. Entah bagaimana mulanya, Om John, Om Ron dan keluarga lain satu-persatu memeluk Surya, menepuk-nepuk bahunya.

Mama menyambut Surya dengan wajah cemas, tanpa basa-basi berkata, "Mas Surya, dari sejak makan malam Surti meninggalkan meja makan dalam diam, mengunci pintu kamar dan menyisakan tanya"

"Hanya mas Surya yang bisa membujuknya agar keluar kamar dan bersiap-siap. Sebentar lagi rombongan mempelai pria datang, yang akan dilanjutkan dengan acara akad nikah jam 9-an", lanjutnya.

Surya mengerti sifat Surti, gadis beranjak remaja hasil pernikahan Surya dengan Tini, yang masih sangat membutuhkan ayah kandungnya di sampingnya.

Sambil menghela nafas panjang, Surya menukas, "Aku akan membujuknya lalu berjanji mendampinginya selama acara pernikahan sampai selesai. Surti sepertinya belum siap sepenuhnya menerima pria yang akan menjadi ayah tirinya, dengan menjadi suami baru Tini...".

~~Selesai~~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun