“Kuahnya pedas banget” rintihnya.
Air mata pun bercucur karena kuah lontong terbuat dari cabe dan rempah-rempat itu masuk ke dalam mata ku. Lontong merupakan makanan favoriteku. Aku jarang melewati sarapan pagi tanpa lontong dan kopi susu.
Ditempat tinggalku juga banyak penjual makanan ringan ini. Lontong sangat mudah untuk dibeli disini. Lontong pun sudah habis ku santap. Begitu juga longong dimakan wanita pujaanku yang berada di depanku. Hanya kopi susu dan teh hangatnya yang belum habis kami minum.
“Dek ada cabe tuh nempel di gigimu” cetusku padanya.
“Ihh abang nih biasa aja. Bikin adek malu deh”.
Aku melihat ia malu ketika aku menyebut ada cabe di giginya. Ia pun mengambil cabe tersebut dan membuangnya.
“Udah adek buang. Udah nggak ada lagi kan”
“Yah dek, udah nggak ada lagi tuh”
Kami pun sama-sama ketawa..ehehehehheeheh
Dia pun mulai pembicaraanya. Aku melihat wajahnya mulai berubah ketika ingin memberi jawaban yang aku nanti dan ku tunggu-tunggu cukup lama ini.
“Bang..Bang..Abang..sebenarnya”