Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Terapkan Etika di Transportasi Umum untuk Pengalaman Berkesan

14 Agustus 2025   17:05 Diperbarui: 15 Agustus 2025   15:40 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Etika di Transportasi Umum ketika menaiki Miniarta (dokumen pribadi)

TRANSPORTASI umum merupakan moda angkutan bertarif untuk bepindah dari satu daerah ke daerah berbeda. Barangkali tempat yang dianggap jauh, berhubung jaraknya terlalu panjang bila ditempuh dengan berjalan kaki.

Naik kendaraan bagi orang banyak itu mendatangkan pengalaman menarik, kadang kurang menyenangkan. Terdapat suka duka saat menumpang angkutan umum. 

Sebagian pengalaman saya menaiki angkutan umum telah dibagikan di Kompasiana. Mungkin ada cerita tercecer tentang perilaku penumpang di transportasi umum. 

Saya akan menyusun kepingan-kepingan ingatan tersebut dalam mosaik kisah. Semoga pembaca berkenan membacanya.

Dulu saya melakukan mobilitas geografis dengan sepeda motor atau mobil. Cepat, bebas bergerak, dan bersifat privat. Sesekali saja menaiki transportasi umum seperti angkot, kereta, bus antar kota, hingga pesawat udara.

Namun, sejak sebagian fungsi motorik tubuh tak maksimal, saya tidak berani menggunakan kendaraan bermotor. Takut tak mampu memutar tuas gas motor, atau tidak cukup keras menginjak pedal rem mobil.

Lebih baik menggunakan angkutan umum. Paling pol, ditemani seseorang jika melakukan perjalanan ke lain kota dan tetap menggunakan transportasi umum.

Menggunakan kendaraan umum berarti mesti berbagi ruang dengan yang lainnya. Nah, dalam keadaan itu saya beberapa kali menemukan sementara penumpang tidak menerapkan Etika di Transportasi Umum.

Satu ketika, dari Nanggewer Kabupaten Bogor menaiki Miniarta. Bus tanggung dari Kampung Rambutan Jakarta ke Baranangsiang Bogor, dikaroseri dari sasis truk tiga perempat. Kondisinya tidak baik-baik saja, usang dan sepertinya minim perawatan.

Jalannya terseok-seok. Sering berhenti demi menaikkan penumpang yang bahkan hanya untuk tujuan pendek. Dibanding angkot Cibinong-Pasar Anyar Bogor, ongkosnya murah. Saya lupa berapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun