Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peran Pendidik: Learning atau Teaching

26 Maret 2023   19:51 Diperbarui: 27 Maret 2023   19:00 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interaksi guru dan siswa. Sumber: Dok. Ditjen GTK Kemdikbud via kompas.com

Di dalam tindakan pembelajaran ini, pendidik juga bertindak sebagai peserta didik karena pendidik sadar bahwa pada saat terjadi proses aktivitas belajar di dalam atau di luar kelas, bukan hanya peserta didik yang belajar melainkan pendidik juga belajar. Tidak ada satu pihak lebih tinggi daripada pihak lain.

Berikut ini karakteristik pendidik yang melaksanakan proses learning:

Pendidik Sabar

Sabar. Kata yang sangat mudah diucapkan tetapi tidak mudah dipraktikkan. Sabar ini salah satu sifat yang ada di dalam tindakan mengasihi. Seorang pendidik mengatakan mengasihi peserta didik tetapi tidak sabar, perkataannya hanya omong kosong. 

Pendidik yang sabar tidak akan mengeluarkan kata-kata keras dan kasar ketika peserta didik tidak segera melakukan apa yang harus dilaksanakan. Pendidik yang sabar akan persuasive, merayu dengan rayuan, dengan pujian dan sejenisnya. Bukan dengan ancaman.  Pendidik yang sabar akan mengulangi lagi penjelasannya ketika ada peserta didik yang belum bisa menyerap penjelasannya.

 Pendidik Ikhlas

Ikhlas. Kata ini tampak sederhana tapi menjadi langka pada pendidik zaman now. Seorang pendidik yang ikhlas tidak akan berpikir imbalan. Yang saya maksudkan imbalan bukan pertama-tama benda. Tetapi pendidik tidak menuntut peserta didik mereaksi seperti harapan pendidik tersebut.

Pendidik yang berpikir tanpa pamrih akan mengerti dan memahami peserta pendidik yang tidak paham itu. Tapi kalau pendidik berpikir pamrih, dia bisa marah kepada peserta didik yang tidak paham. Kebanyakan pendidik tanpa disadari beripikir pamrih.

Contoh lain pendidik yang tanpa pamrih. Ketika dia melihat peserta didik tertidur saat pendidik menjelaskan materi, pendidik ini tidak akan marah. Tapi dia akan bertanya diri "apakah cara saya menjelaskan kurang menarik sehingga ada peserta didik sampai tertidur?" Pendidik akan melihat reaksi peserta pendidik sebagai cermin untuk memperbaiki cara mengajarnya.

 Suka Memuji Peserta Didik

Salah satu indikator kita mencintai seseorang adalah berusaha membuat orang yang kita kasihi itu bahagia. Nah, kalau pendidik mendidik dengan kasih tentu ia akan berusaha membuat para peserta didik bahagia. Siapa sih yang tidak bahagia ketika dipuji? Tentu semua peserta didik senang dipuji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun