Pemerintah perlu memperketat regulasi pembangunan, memastikan setiap proyek menyediakan ruang terbuka hijau sesuai standar. Taman kota dan atap hijau bisa menjadi solusi praktis di tengah keterbatasan lahan. Selain itu, pengawasan ketat terhadap penyedotan air tanah harus diterapkan, disertai dengan perluasan jaringan air bersih dan penggunaan air daur ulang.
Desain bangunan ramah lingkungan, seperti penggunaan material yang meminimalkan pantulan panas dan sistem ventilasi alami, juga dapat mengurangi efek rumah kaca.
Untuk risiko kebakaran, standar keselamatan harus ditegakkan, termasuk pemasangan sprinkler otomatis dan jalur evakuasi yang memadai.
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta adalah cerminan kemajuan, tetapi tanpa langkah bijak, dampak ekologisnya dapat menghancurkan kota.
Banjir, penurunan tanah, efek rumah kaca, dan risiko kebakaran adalah peringatan dini bahwa pembangunan harus seimbang dengan pelestarian lingkungan. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat, Jakarta dapat tetap menjulang tanpa mengorbankan keberlanjutan.
Masa depan ibu kota ada di tangan kita, dan kini saatnya untuk kita bertindak sebelum terlambat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI