Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terasing di Surga Tersisa Bumi, Baduy

23 Oktober 2021   00:08 Diperbarui: 23 Oktober 2021   00:12 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jernih air sungai Baduy menyegarkan batin (kompas. Com/Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja)

***

Sudah nyaris setahun, aku mengalami insomnia, sulit tidur, tak bisa fokus berifikir, setrres berkelanjutan, sejak gagal ikut tender onlen, dan usaha restoku tutup. Pandemi yang berkepanjangan kemarin, membuat segala gerak langkahku tertutup. Buntu.
Sampai - sampai pernikahanku yang sudah tinggal diujung bulan pelaksanaan, harus ditunda, hingga waktu yang tak tentu. Sungguh menyesakkan dada.

Terus terang, aku tidak percaya diri berkomitmen pada pasangan di saat usaha terpuruk, puluhan karyawan terpaksa ku PHK. Aku setres berat.

Beberapa kali ketemu psikolog dan psikiater, keadaanku tidak kunjung membaik.

Sampai akhirnya, ayahku 'membuangku' ke kampung Baduy ini, karena di rumah aku mulai sering bikin masalah.

Aku sulit tidur, bila TV tidak dinyalakan dengan sound sistem keras - keras,  lampu kamar dinyalakan terang, korden jendela dibuka, dan semua lampu taman menyala terang. Malam kulalui dengan susah payah. Apalagi siang hari, aku larut dalam gajet, main game onlen, bermedia sosial tanpa henti.

Mengurung diri di kamar, biasa pesan makanan apa saja, lewat aplikasi onlen.

 Aku makan berlebihan hingga tubuhku mulai gendut melar.
Mungkin karena frustasi, gagal nikah, dan usaha jatuh, juga blokade selama pandemi, membuatku mulai berperilaku aneh.

Tidak suka keluar rumah, apalagi bergaul. Tidak mandi berhari-hari,  tidak bersih-bersih rumah, bungkus makanan bekas pesanan onlen pun, kubiarkan bertumpuk tinggi. Meski bau dan semrawut, aku tak perduli.

Sampai ayahku datang dan marah besar, aku dipaksa mandi dengan disemprot slang air taman. Lalu rambut dan jenggot yang mulai panjang tak teratur dipotong beliau sampai bersih, nyaris botak. Walau saat menggunting, terlihat ekspresinya emosi dan penuh keprihatinan, tapi harus kuakui,. hasil. Cukurannya bagus juga. Aku suka.

Namun, keputusan Ayah membawa aku ke Kampung Baduy yang ada di pojok wilayah hutan berbukit Lebak, membuatku kesal juga. Apalagi begitu sampai aku ditinggal begitu saja,  tidak dibekali uang, dompet dan gajet m-bangking-ku pun disita alias dibawa menyebalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun