Mohon tunggu...
Azharinas Rasya
Azharinas Rasya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi - FIS UNJ

People says you need to understand each other by seeing things from the others Point of view. So please, here enjoy my point of view :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hambatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19

6 Mei 2020   20:32 Diperbarui: 21 Juni 2021   04:07 3437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Hambatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19 (unsplash/taylor-wilcox)

Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2020 pada tangga 2 Mei ini , sudah sekitar 7 pekan atau hampir 2 bulan lama nya pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)  sejak diberlakukan nya pada tanggal 16 maret 2020 kemarin, dikarenakan pandemi COVID-19.

Pada 12 Maret 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dengan dukungan dari UNICEF, mengeluarkan surat edaran kepada para kepala Dinas Pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Surat edaran menyoroti protokol tentang pencegahan dan kontrol COVID-19 pada Satuan Pendidikan.

Surat edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud. Diikuti surat edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan yang berisi panduan langkah-langkah mencegah berkembangnya penyebaran Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.

Baca juga : Tantangan Guru dalam Digitalisasi Pembelajaran

Kemudia setelah resmi pemberlakuan pelaksanaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala  Besar (PSBB) , pemerintah pusat dan beberapa pemerintah daerah telah menerbitkan surat edaran untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pendidikan jarak jauh.

Kegiatan pembelajaran berbasis daring menjadi pilihan. Seperti yang disampaikan Perwakilan UNICEF Debora Comini, bahwa sangat penting untuk menempatkan platform pembelajaran alternatif, seperti internet, radio dan siaran televisi.

Untuk mengurangi dampak terhambatannya proses pendidikan di Indonesia dalam situasi pandemi saat ini, yang sampai sekarang kebijakan untuk penutupan sekolah, universitas dan lembaga pendidikan lainnya dilakukan seiring terus diperpanjang masa PSBB ini berlangsung sampai waktu yang belum tahu kapan selesai, untuk bisa kembali beraktifitas seperti semula.

Namun, di situasi wabah pandemi ini bisa menjadi titik kritis bagi teknologi pendidikan,Sejauh mana efektifitas sektor pendidikan menjalankan fungsinya dengan perpindahan metode pembelajaran berbasis daring.

Seperti yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam pidato Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020, bahwa situasi saat ini akan menjadi pengalaman melaksanakan pembelajaran mencoba menggunakan perangkat penunjang yang mungkin sebelumnya awam dan menekan kan untuk bisa berinovasi juga bereksperimen dalam hal ini.

Baca juga : Dampak Siswa Dalam Penggunaan Gadget pada Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Siap atau tidak siap, kondisi saat ini memaksa untuk bisa beradaptasi dengan iklim digital. Meskipun teknologi saat ini adalah hal biasa dalam kehidupan sehari-hari, namun implementasinya untuk menjadi cara Interaksi utama berkaitan dengan proses pembelajaran menjadi tantangan tersendiri, baik untuk penyedia layanan pendidikan atau dari peserta didik.

Terlepas dari ketersediaan beragam platform pembelajaran alternatif, seperti Aplikasi belajar Online, WhatsApp Group, beberapa media conferences, Alat penunjang presentasi, dan sebagainya. 

Kegiatan pelaksanaan pendidikan secara daring ini belum bisa dianggap menjadi alternatif ruang kelas , dilihat dari beberapa faktor hambatan yang terjadi.

Kurangnya kontrol kualitas menjadi tantangan untuk sistem pendidikan kita yang tradisional, serta fleksibilitas pembelajaran online dapat membuat ini semakin kacau. Seperti, beberapa pelatihan atau praktek dipindahkan ke instruksi online.

Karena Pembelajaran berbasis daring memang membutuhkan tanggung jawab  dan disiplin  pribadi,  tidak ada yang mengontrol selain dirinya sendiri. Peserta didik harus men-download dan membaca materi, menjawab quiz, atau soal kemudian mengumpulkan tugas secara mandiri.

Baca juga : Peran Guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Era Pandemi Covid-19 Kendala Dan Solusi 

Belum lagi,  pembelajaran berbasis daring masih menghadapi banyak masalah praktis, seperti masalah internet, gangguan dalam teknis presentasi online, dan kesulitan dengan fokus. Hal ini akan menjadi hambatan kemampuan peserta didik  atau guru mendapatkan pengalaman terbaik.

Contoh siswa dengan infrastruktur internet yang buruk, kesenjangan untuk dapat akses internet karena faktor kemampuan ekonomi, juga keterbatasan keterampilan digital baik oleh peserta didik atau pengajar.

Jangan sampai terjadi yang akan semakin pintar hanya mereka yang mampu, dan yang meiliki keterbatasan akan semakin terbelakang. Adalah hak semua orang untuk bisa berkompetensi dan mendapat pendidikan yang layak.

Hambatan yang ada akibat dari perubahan metode pembelajaran melalui daring, harus dengan mempertimbangkan keadilan dan berusaha mengurangi kecemasan pelajar. 

Harus ada evaluasi formatif selama proses Pembelajaran Jarak Jauh ini berlangsung karena kita tidak tahu persis kapan wabah ini akan berakhir dan mempertimbangkan keadilan supaya tidak memperdalam kesenjangan sosial.

Oleh: Azhar Inas Rasya
(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun