Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hambatan Pengembangan Diri

12 April 2024   06:30 Diperbarui: 12 April 2024   06:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.antaranews.com/

Pengembangan Diri

Tanpa sadar dalam kehidupan ini kita sedang mematikan atau membunuh pengembangan Diri. Pengembangan diri berarti mengembangkan kemanusiaan dalam diri kita. Pola makan atau diet sangat berpengaruh bagi terwujudnya pengembangan diri. Salah satunya adalah dengan konsumsi daging hewan, tanpa sadar kita sedang mematikan pertumbuhan pengembangan Diri kita. Jangan mencari kesalahan pada orang lain ketika Diri kita mati.

Hewan telah memiliki roh, pikiran dan perasaan. Jenis sapi, kambing dan hewan barkaki 4 (empat) telah memiliki emosi, beda dengan hewan reptil atau tanpa kaki, ayam berkaki 2 (dua) sudah mulai berkembang emosinya. Hanya saat sang jiwa bertubuh terjadi evolusi atau pengembangan. Sang Jiwa dalam permainannya terjebak oleh mind, walaupun sejatinya yang menghidupi juga sang jiwa itu sendiri. Sang Jiwa individu bagaikan percikan air laut. Percikan Sang Maha Sumber Agung

Efek makan daging

Perbedaan hewan dan tumbuhan. Hewan dilahirkan sedangkan tumbuhan tidak. Ia tumbuh dan tidak lahir. Tumbuhan tidak memiliki wajah serta organ tubuh. Ketika hewan lahir, ia memiliki perasaan. Dan tampaknya yang telah memiliki wajah juga memiliki roh yang sudah berkembang. Juga memiliki emosi. Tumbuhan tidak memiliki emosi, namun juga tetap ada walaupun tidak sepeka hewan berkaki empat.

Dan bila kita membunuh makhluk yang roh sudah berkembang, maka segala sifatnya akan memberikan pengaruh pada sifat manusia juga. Sifat hewan yang dominan adalah rajas atau aktif, bahkan hiperaktif dan juga malas atau tamas. Hanya mengejar kenyamanan indrawi. Inilah bahaya atau ancaman bila kita konsumsi daging sapi atau kambing.

Di samping itu, dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan adanya korelasi antara pertumbuhan sel kanker dan daging. Dengan kata lain, percepatan bertumbuhkembang sel kanker bisa lebih cepat pada mereka yang makan daging daripada yang non atau vegetarian. Daging sapi atau sejenisnya menjadi makanan sel kanker. Mungkinkah ini bagian dari karma? Atau sebagai bentuk balas dendam dari si hewan yang dibunuh? Who knows?

Tanpa paksaan

Tanpa paksaan dari luar berarti dalam diri seseorang telah timbul suatu kesadaran. Dengan kata lain bahwa melakukan diet telah menjadi suatu kebutuhan. Adanya perasaan yang nyaman dalam diri yang ditunjukkan dalam bentuk rasa empati sebagai ungkapan rasa syukur. Ini sifat seseorang yang bukan Senang Melihat orang Susah (SMS). Kebanyakan dari kita memiliki watak atau sifat ini. Susah melihat orang lain bahagia berasal dari otak reptil.

Ada suatu upaya dari mereka yang bijak; yaitu dengan cara reversed process. Proses yang dibalik. Orang dipaksa untuk diet vegetarian terlebih dahulu dengan harapan terjadi pelembutan di dalam dirinya. Ternyata hal ini tidak berlaku. Orang yang dipaksa diet vegetarian berubah menjadi kaku dan alot. Segala sesuatu yang dipaksakan dari luar memberikan tekanan sehingga dilawan. Sesuatu yang tidak alami berdampak negatif terhadap diri kita.

Banyak pengetahuan tentang bagaimana kita bisa bertumuhkembang dengan baik. Sarana dan latihan juga sudah tersedia, namun bila belum ada kesadaran diri untuk bertumbuhkembang menjadi manusia, memang hidup adalah pilihan kita sendiri.

https://www.antaranews.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun