Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara-suara yang Kehilangan Alamat

6 Agustus 2021   21:18 Diperbarui: 6 Agustus 2021   21:45 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Lukas Baumert (Designer-Obst) / Pixabay.com 

Sudah dengar tentang timbangan patah, di meja hijau yang warnanya menggelap, terdengar suara-suara parau, amat lelah 

Menimbang dengan cara menyembunyikan pedang, dan tatapan mata telanjang, hingga mudah memilih dan memilah siapa yang menjadi kawan satu ruang 

Suara-suara dari bawah kehilangan alamat 

Di tengah pandemi yang entah kapan berhenti, orang-orang malah sibuk pamer gambar diri, demi pemuasan libido pada sebuah kursi 

(Ada lagi berita sampai di genggaman, lekuk badan perempuan di riuh jalanan) 

Tapi sebenarnya mereka itu adalah kita pada pantulan cermin, yang merobohkan rumah sendiri, hingga kita bingung arah jalan pulang 

Suara-suara pun kehilangan alamat 

***

Lebakwana, Agustus 2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun