Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Misteri Alien: 20. Sekali dalam Seratus Tahun

11 Oktober 2025   10:10 Diperbarui: 11 Oktober 2025   06:41 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Misteri Alien: 19. Kekacauan di Sarang Alien

Tiga alien berlari masuk. Dua orang terpeleset, dan seketika mereka tertutupi lapisan cat!

Mata Gita membelalak. "Ups, tak terduga!" katanya, nyaris tidak dapat menahan tawamelihat alien yang menyerupai bunglon melotot ke arahnya.

"Ayo keluar dari sini!" teriaknya, tetapi sudah terlambat. Dia merasakan sensasi yang sudah dikenalnya saat memasuki mimpi.

"Sudah terbiasa dengan perasaan aneh ini," dia berhasil berteriak. "Ah tidak! Tidak lagi!" sebelum dia mulai dengan enggan berjalan bersama Sakti dan Pingkan kembali ke tempat penampungan mereka.

Pandu dan Mando juga tidak berhasil sampai jauh karena mereka tiba-tiba bertemu dengan dua alien sebelum mereka bisa keluar.

Nasib Faris, Gilang, dan Ratri serupa.

Wajah-wajah alien itu tanpa ekspresi, tetapi aura kejengkelan menyelimuti mereka.

"Dalam setiap kunjunganku ke planet ini, aku belum pernah melihat orang biadab seperti kalian!" salah satu alien berkata, menatap kosong ke arah anak-anak. Temannya, alien yang lebih pendek dan lebih gemuk, tampak tak setuju. "Bagaimana dengan orang yang membawa tombak itu seratus tahun yang lalu? Vuvuvavax kehilangan kakinya!"

Mata hitamnya yang besar tampak semakin melebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun