Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pekan Raya Masa Depan

6 Oktober 2025   20:20 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa risikonya?" tanya ayahku. Dia tampak tidak yakin untuk membiarkan mereka membawaku, tetapi kupikir dia mulai mengerti bahwa aku membuat kekacauan sejarah.

Pria jahat itu menoleh ke dokter yang berdiri di bahu kanannya yang berkata, "Yah, kita tidak punya teknologi untuk menghilangkan pendengaran seseorang. Aku... aku harus berimprovisasi."

"Kalian tidak akan membawanya," kata ibuku.

Aku menoleh dan menatap matanya untuk wajahnya, alih-alih menatap kata-kata di kacamataku. "Katakan sesuatu yang baik untuk diingat. Aku hanya ingin mengenang Ibu untuk terakhir kalinya."

Air mata menggenang di mata ibuku dan dia berbicara dengan sangat lambat. "Ibu menyayangimu, Irfan."

Aku tersenyum menahan nyeri di dada.

Aku akan kuat---demi ayah dan ibuku.

Ibu memelukku hingga tangan-tangan kokoh mencengkeram bahuku dan menarikku menjauh.

***

Di sebuah ruangan yang terisolasi dan terang benderang, mereka mendudukkanku di kursi malas berbantalan. Lautan pena seperti alat berserakan di nampan logam di sebelah kiriku.

Orang tuaku berdiri di luar. Mereka tidak diizinkan masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun