Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pekan Raya Masa Depan

6 Oktober 2025   20:20 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayahku menghadapi pria itu. Posturnya menunjukkan bahwa dia siap bertarung.

"Apakah kalian tidak memikirkan ini sebelum kalian datang?"

Ekspresi pria itu yang mengeras melembut dan dia tampak menyesal. "Kami pikir jika tidak ada teknologi fisik---"

"Tunggu," aku menyela. "Aku akan ikut."

"Tidak!" Ibuku berjongkok dan mencengkeram lenganku. "Kami akan membawamu pulang."

Aku tidak tahu mengapa aku tiba-tiba begitu berani, tetapi mendengar membuatku merasa tak terkalahkan. Apakah ini yang dirasakan semua orang setiap saat?

"Aku tahu apa itu paradoks, Bu. Kalau aku keluar dari arena pameran, kita semua akan lenyap begitu saja."

Aku menjentikkan jari dan mendengar suaranya. Aku akan mengingatnya, dan semua suara lain yang kukumpulkan.

Suara ibuku.

Suara ayahku. 

Mereka tidak bisa menghapus ingatanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun