Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pekan Raya Masa Depan

6 Oktober 2025   20:20 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:17 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang dari masa depan telah melakukan perjalanan kembali ke masa kini.

Mereka yang mengantre bersorak dan kacamataku dipenuhi gelembung teks yang penuh dengan tanda seru dan ikon tepuk tangan.

Kami melangkah maju, dan akhirnya, aku dan kedua orang tua melangkah melalui kubah biasa, dan Pameran masa Depan terbentang di hadapan kami. Puluhan tenda besar secara strategis menghiasi lanskap yang dipenuhi dengan lapak yang menjajakan permainan keterampilan masa depan.

Aku melihat ke bawah. Tanahnya berupa tanah kering, berwarna cokelat dan retak, diratakan oleh kaki para pekerja.

"Irfan?" Namaku mengambang di kacamataku dalam bentuk gelembung dengan anak panah yang menunjuk ke arah ibuku. Aku mendongak. "Nanti kumpul di sini sejam lagi, oke?"

Aku mengangguk penuh semangat.

Ibu menyerahkan brosur yang berisi peta pekan raya dan aku membaca kata-kata yang tertera dalam huruf kapital di sampul depan.

TAK ADA TEKNOLOGI YANG BOLEH KELUAR DARI TEMPAT PAMERAN!

"Aku akan pergi ke lokasi pameran video game masa depan," aku bergumam dalam hati, dan pengeras suara mini kacamataku mengucapkan kebohonganku kepada orang tuaku. Mereka selalu percaya padaku karena suara elektronikku diprogram untuk tidak memiliki emosi seperti suara robot, dan pandanganku kabur di balik layar yang berkabut karakter dan ikon.

Di peta, aku menelusuri rute ke Paviliun Medis dengan jariku.

Sayangnya, itu akan membawaku melewati Arena Permainan Masa Depan dan Film Masa Depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun