Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berburu Harta Karun

3 Oktober 2025   21:21 Diperbarui: 3 Oktober 2025   21:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Oh sayang, Ayah minta maaf." Ayah berjongkok dan membuka tangannya.

Aku memeluk leher Ayah dan berbisik, "Apakah Ayah yakin kita tidak dalam masalah?"

"Ayah yakin."

Aku melirik ke dua orang yang menatap kami dan memeluk Ayah lebih erat. Aku tidak menyukai mereka.

Ayah tersenyum, tapi itu bukan senyumannya yang  asli, dan menunjuk ke arah wanita itu.

"Itu Bu Rizma. Dia akan membawamu ke sebuah rumah dan kamu akan tinggal di sana sebentar."

"Tanpa Ayah?"

Ayah mengangguk.

"Kalau begitu aku tidak mau pergi. Tolong, jangan paksa aku. Aku ingin tinggal bersama Ayah."

"Ayah tahu, sayang, tapi gadis pintar seperti kamu tidak bisa tinggal di dalam mobil van. Lagipula, kamu hanya akan sebentar saja di sana."

"Untuk berapa lama?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun