Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Surat Cinta

18 September 2025   14:14 Diperbarui: 18 September 2025   14:02 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perlu bantuan?" Dia mengambil sekop dan bergabung dengannya.

Izzy terkikik. "Rupanya aku tidak punya pilihan."

"Tentu tidak. Aku Reyhan, sebut saja Rey." Dia mengulurkan tangannya.

Izzy menyeka jari-jarinya di celana jean pendek dan menggenggam tangan Rey.

"Isabelle, tapi temanku memanggilku Izzy."

"Izzy, keren. Kamu sering datang ke sini?"

"Liburan pertama kali di sini. Keluargaku menyewa pondok di tepi pantai. Kamu?"

"Orang tuaku punya sebuah pondok di sini." Dia menusukkan sekopnya ke pasir basah. Air memercik ke wajahnya, dan rasa asin membakar bibirnya yang pecah-pecah. "Cuih." Rey menyeka mulutnya dengan lengan baju. "Asin."

"Kamu tidak seharusnya meminum air laut."

Rey menyeringai. "Ah, yang bener?"

Berjam-jam berlalu secepat arus pasang surut. Mereka menaruh ember berisi kerang ke dalam air dan duduk di atas selimut, berbagi cerita dan tertawa bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun