Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rumah Berbisik: 18. Di Dalam Hutan

3 September 2025   18:18 Diperbarui: 3 September 2025   15:47 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Ayo, mari kita cepat tunjukkan bagaimana kita menyembunyikan harta karun itu, dan kemudian kita menunggu si Badut Joko Wardono masuk ke dalam perangkap," usulnya.

Keenam anak itu bergegas melewati lapangan terbuka kecil dan berkumpul di pohon besar dengan lubang di dalamnya. Gita berjongkok, mengintip ke dalam lubang untuk melihat bagaimana harta karun palsu itu disembunyikan.

Ketika seluruh kelompok bekumpul di sekitar pohon berlubang, Gilang tiba-tiba memberi tahu mereka.

"Cepat lari! Ada yang datang!"

Gita melompat, dan dengan Sakti di sampingnya, mereka buru-buru berlari menuju pohon besar terdekat. Untuk sesaat, senter yang terang menyilaukan mereka, tetapi kemudian mereka dengan cepat bersembunyi di balik pohon besar.

Faris dengan napas terengah-engah berbisik, "Hampir saja kita ketahuan! Mari kita lihat apa yang dia lakukan."

Anak-anak memperhatikan sosok yang menggunakan senternya untuk mencari jejak dan segera berjalan menuju pohon tempat harta karun palsu disembunyikan.

BERSAMBUNG

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun