"Ayo, mari kita cepat tunjukkan bagaimana kita menyembunyikan harta karun itu, dan kemudian kita menunggu si Badut Joko Wardono masuk ke dalam perangkap," usulnya.
Keenam anak itu bergegas melewati lapangan terbuka kecil dan berkumpul di pohon besar dengan lubang di dalamnya. Gita berjongkok, mengintip ke dalam lubang untuk melihat bagaimana harta karun palsu itu disembunyikan.
Ketika seluruh kelompok bekumpul di sekitar pohon berlubang, Gilang tiba-tiba memberi tahu mereka.
"Cepat lari! Ada yang datang!"
Gita melompat, dan dengan Sakti di sampingnya, mereka buru-buru berlari menuju pohon besar terdekat. Untuk sesaat, senter yang terang menyilaukan mereka, tetapi kemudian mereka dengan cepat bersembunyi di balik pohon besar.
Faris dengan napas terengah-engah berbisik, "Hampir saja kita ketahuan! Mari kita lihat apa yang dia lakukan."
Anak-anak memperhatikan sosok yang menggunakan senternya untuk mencari jejak dan segera berjalan menuju pohon tempat harta karun palsu disembunyikan.
BERSAMBUNG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI