Romlah menghela nafas. "Tolong. Hanya kamu yang aku punya. Itukah yang ingin kamu dengar?"
Robot itu beringsut ke atas karpet tetapi menolak melangkah maju lebih jauh.
Romlah mendengus. "Apa lagi yang kamu ingin aku katakan? Kamu tidak terlalu buruk, oke?"
Robot itu melintasi karpet beberapa kaki lagi tetapi tetap berada di luar jangkauan.
Romlah menghela napas lagi.
"Baiklah. maafkan aku ... Tina."
Kepala kubah robot android itu berputar, lalu bergerak maju ke depan, lengannya terentang.
Setelah robot itu membantu Romlah kembali ke tempat tidur dan memeriksa cederanya, dia menepuk kepala kubah robot android itu.
Sambil menyeringai, Romlah berkata, "Aku berhutang budi padamu, tapi jangan berpikir ini berarti aku akan mencium pantat aluminiummu."
Cikarang, 19 Desember 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI