Belakangan ini, dunia teknologi dan medis dihebohkan oleh kabar dari Tiongkok yang menyebutkan adanya pengembangan robot humanoid yang diklaim bisa "hamil". Kabar ini langsung memicu perdebatan hangat, dari rasa kagum hingga kekhawatiran tentang dampak etis, medis, dan sosialnya. Namun, sebelum termakan sensasi, mari kita kupas dengan lebih rinci apa sebenarnya yang sedang dikembangkan, bagaimana teknologinya bekerja, dan apa implikasinya bagi masa depan.
Apa yang Dimaksud dengan "Robot Hamil"?
Istilah "robot hamil" yang banyak muncul di media sebenarnya agak menyesatkan. Robot ini bukanlah mesin yang bisa benar-benar mengandung seperti manusia. Teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan Kaiwa Technology, yang berbasis di Guangzhou, Tiongkok, adalah sebuah robot humanoid yang dilengkapi dengan rahim buatan (artificial womb).
Rahim buatan ini berfungsi sebagai lingkungan eksternal di mana embrio dapat berkembang. Janin akan ditempatkan dalam wadah khusus yang berisi cairan amniotik sintetis, dilengkapi dengan suplai nutrisi dan oksigen yang dihubungkan melalui semacam tali pusat buatan. Robot humanoid bertugas "menjadi tubuh" bagi rahim buatan tersebut, sehingga proses pertumbuhan janin bisa dipantau, dijaga, dan bahkan diatur oleh sistem AI yang tertanam di dalamnya.
Tujuan dari Teknologi Ini
Menurut Dr. Zhang Qifeng, pendiri Kaiwa Technology, pengembangan robot dengan rahim buatan ini ditujukan untuk membantu pasangan yang mengalami masalah infertilitas. Dalam banyak kasus, terapi kesuburan atau ibu pengganti (surrogate mother) adalah opsi terakhir. Dengan teknologi ini, diharapkan ada alternatif baru yang lebih aman, terjangkau, dan tidak membebani tubuh perempuan.
Selain itu, proyek ini disebut-sebut akan mengurangi risiko medis yang biasanya dialami selama kehamilan, seperti komplikasi kehamilan, keguguran, hingga kematian ibu. Dengan kata lain, robot ini diklaim mampu menggantikan fungsi biologis perempuan dalam hal mengandung, meski jelas masih jauh dari sempurna.
Sejauh Mana Teknologi Ini Sudah Berjalan?
Kaiwa Technology menyebutkan bahwa prototipe pertama dari robot humanoid ini sudah dalam tahap pengembangan dan diproyeksikan siap diluncurkan sekitar tahun 2026. Biaya yang dibutuhkan untuk satu "kehamilan" menggunakan robot ini diperkirakan mencapai 100.000 yuan (sekitar 14.000 dolar AS).
Meski demikian, sampai saat ini masih belum ada penjelasan rinci mengenai bagaimana proses: