Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rumah Berbisik: 3. Bayangan dalam Gelap

17 Agustus 2025   18:18 Diperbarui: 17 Agustus 2025   15:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gita menyeringai. "Ini akan menyenangkan! Kita akan menakut-nakuti anak laki-laaki!" katanya dan kemudian berhenti sejenak ketika Gilang bergabung dengan teman-temannya yang sedikit lebih jauh di depan. Dengan hati-hati, mereka mulai membuntuti anak-anak itu ketika memasuki hutan.

***

Setelah semuanya berkumpul, Sakti melakukan pemeriksaan terakhir sebelum mereka berangkat ke rumah kosong itu.

"Apakah semua orang punya senter dan baterai cadangan?" tanyanya.

Faris menjawab dengan sedikit sarkasme, "Ya, kapten! Kami punya senter, baterai, makanan, air, pakaian ekstra, dan bahkan senjata. Ada lagi yang harus kami bawa?"

Mengabaikan sindiran itu, Sakti hanya memberi isyarat agar mereka mengikutinya.

Bersama-sama, mereka kembali memasuki hutan di tempat yang sama seperti sebelumnya di hari itu.

Tidak menyadari bahwa dua anak gadis mengikuti mereka, kelompok itu mengikuti jalan setapak lebih dalam masuk ke hutan, menuju rumah tua yang menyeramkan dan terbengkalai.

Bagian pertama perjalanan berjalan tanpa insiden, tetapi di tengah jalan ke dalam hutan, Sakti tiba-tiba berhenti. Dia mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada teman-temannya untuk diam, dan berbisik, "Kalian dengar itu? Kedengarannya seperti serigala!"

Gilang terkekeh. "Tidak ada serigala di hutan ini. pasti yang lain."

Tetapi kemudian, lolongan menakutkan yang sama bergema mengusik malam, sekarang terdengar lebih dekat, membuat bulu kuduk anak-anak lelaki itu merinding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun