mulai dari permukaan yang terkelupas dan gas air mata  yang dipahat,
kasih sayang yang penuh cinta dari seekor keong yang terangsang
aku bahkan ingat
 sedang diperbaiki oleh rompi bermonyet,
lengannya berbulu dan gemuk gagal meraih baris kesembilan belas,
meski dia teringin sekali mengintip tetangga yang minim
sudut-sudutku bersorak ketika melihat tetangga yang minim
tergelitik ketika jari-jarinya menyentuh batu bata yang kaku ini
terdengar gonggongan sopan dari baris kesembilan belas,
aku tertawa bangga
aku tertawa menembus lesungku