sudah cukup untuk membuat
sudut-sudutku menjadi lesung,
saat wajahku ditendang rompi bermonyet,
siapa yang menyukai tetangga kita yang minim
bukan itu yang menarik minat mereka
yang berada di baris kesembilan belas
siapa yang tidak pernah menanggung rasa
sate siput terangsang pedas
begitulah hidupku, sebuah batu bata yang tak pernah penting.
kutelah melihat segala sesuatu sebagai batu bata yang biasa,
mulai dari permukaan yang terkelupas dan gas air mata  yang dipahat,
kasih sayang yang penuh cinta dari seekor keong yang terangsang
aku bahkan ingat
 sedang diperbaiki oleh rompi bermonyet,
lengannya berbulu dan gemuk gagal meraih baris kesembilan belas,
meski dia teringin sekali mengintip tetangga yang minim
sudut-sudutku bersorak ketika melihat tetangga yang minim
tergelitik ketika jari-jarinya menyentuh batu bata yang kaku ini
terdengar gonggongan sopan dari baris kesembilan belas,
aku tertawa bangga
aku tertawa menembus lesungku
aku memata-matai rompi bermonyet tua tersayang,
yang menolak menghancurkan siput tua yang malang.
melarikan diri ke dinding, siput yang terangsang,
kutatap pantat tetangga yang minim,
yang mengedipkan matanya pada rompi bermonyet,
cemburu, menangkap batu bata buangan ini,
amarahnya mengambil alih dan mengikat mortirku,
dan aku bermimpi memukul baris kesembilan belas.
mereka berkotek mengiba di baris kesembilan belas,
jejak basah ditinggalkan siput yang terangsang,
Tepat di alur yang tercampur melengkung di lesungku,
dia menanggalkan blusnya, tetangga kita yang minim,
menatap tak bergerak, aku batu bata penuh nafsu gairah,
dan dia diikuti ke dalam, dengan rompi bermonyet.
bajingan yang beruntung, rompi bermonyet sayang,
dan di atasnya, diam di baris kesembilan belas,
meruntuhkan batu bata yang lembek ini, tak kunjung keras
menatap siput terangsang yang ciut mengecil,
memimpikan kamar kerja tetangga yang minim,
kini putih menjadi warna lesungku, meleleh
tetangga yang bermonyet singkirkan siput yang terangsang,
Baris kesembilan belas muak dengan tetangga yang minim
setidaknya, aku batu bata, dengan lesungku masih bisa bermain
CIkarang, 5 April 2024