Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Panduan Mengukur Risiko dalam Olahraga Beladiri

17 Agustus 2025   16:40 Diperbarui: 18 Agustus 2025   06:11 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

1. Implikasi untuk Atlet

Pengambilan Keputusan Latihan
Atlet perlu memahami profil risiko dari cabang beladiri yang dipilih sehingga bisa menyesuaikan metode latihan, frekuensi sparring, dan penggunaan alat pelindung.
Tanggung Jawab Pribadi
Atlet yang sadar risiko lebih cenderung disiplin melakukan pemanasan, menghindari teknik berbahaya yang tidak sesuai level, dan melaporkan gejala cedera sejak awal.
Karier Lebih Panjang
Dengan mitigasi yang baik, atlet dapat mengurangi risiko cedera kronis sehingga tetap bisa berkompetisi di level tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
2. Implikasi untuk Pelatih

Peran sebagai Manajer Risiko
Pelatih bukan hanya pengajar teknik, tetapi juga manajer risiko yang bertugas memantau intensitas latihan, kondisi fisik atlet, serta memodifikasi latihan ketika risiko meningkat.
Kurikulum Latihan Adaptif
Pelatih harus mampu menyesuaikan program latihan berdasarkan usia, kondisi fisik, tujuan kompetisi, dan tingkat pengalaman.
Membangun Budaya Keselamatan
Pelatih yang menginternalisasi budaya keselamatan akan menularkan nilai ini kepada atlet, menciptakan lingkungan yang menghargai keamanan tanpa mengorbankan kualitas latihan.
3. Implikasi untuk Masyarakat Umum

Persepsi yang Lebih Seimbang
Edukasi publik dapat menghilangkan stigma bahwa beladiri selalu identik dengan kekerasan atau cedera parah, sehingga membuka peluang lebih banyak orang untuk mencoba.
Pemilihan yang Tepat untuk Anak dan Remaja
Orang tua dapat memilih cabang beladiri sesuai usia dan karakter anak, sekaligus memastikan anak mendapat pelatih bersertifikat dan fasilitas yang aman.
Kontribusi pada Kesehatan Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam beladiri yang aman dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan disiplin sosial, serta mengurangi risiko perilaku agresif yang tidak terkontrol.
4. Inti Pesan

Penerapan penilaian risiko dan strategi mitigasi tidak hanya melindungi individu, tetapi juga membentuk ekosistem beladiri yang berkelanjutan. Ketika atlet, pelatih, dan masyarakat bekerja sama, beladiri dapat menjadi wahana pembentukan karakter dan kesehatan yang aman, efektif, dan inklusif.

Keselamatan bukan hanya urusan pribadi, melainkan hasil tanggung jawab kolektif yang melibatkan semua pihak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun