Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Panduan Mengukur Risiko dalam Olahraga Beladiri

17 Agustus 2025   16:40 Diperbarui: 18 Agustus 2025   06:11 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IV. Perbadingan Realistis

a. Membandingkan Risiko Antar-Cabang Olahraga

Tujuan dan Prinsip Perbandingan
Membandingkan risiko antar-cabang olahraga beladiri bukan dimaksudkan untuk menentukan mana yang "baik" atau "buruk", melainkan untuk memberikan gambaran kuantitatif dan kualitatif sehingga atlet, pelatih, maupun orang tua dapat mengambil keputusan yang realistis dan sesuai profil risiko pribadi.

1. Metodologi Perbandingan

Perbandingan risiko dilakukan dengan mengukur lima indikator utama:

Kontak Fisik -- Semakin tinggi tingkat kontak langsung, semakin besar peluang cedera.

Frekuensi Cedera -- Diukur berdasarkan data tahunan atau per 1.000 jam latihan/pertandingan.

Potensi Cedera Serius -- Mengacu pada jenis cedera yang bisa mengakibatkan kerusakan jangka panjang atau permanen.

Lama Rehabilitasi -- Rata-rata waktu yang diperlukan untuk kembali berlatih penuh setelah cedera berat.

Risiko Kematian -- Meskipun jarang, tetap menjadi parameter penting dalam olahraga kontak tinggi.

Setiap indikator dinilai dengan skala 0--10 (0 = sangat rendah, 10 = sangat tinggi), lalu dihitung rata-rata tertimbang untuk mendapatkan Skor Risiko Total (SRT).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun