Analisis neurosains yang menunjukkan keterbatasan korelasi neurologis kesadaran,
Fenomena kesadaran non-lokal, berdasarkan eksperimen kuantum dan studi kesadaran terdistribusi,
Implikasi dalam pengembangan kecerdasan buatan dan sistem adaptif, yang dapat memberikan verifikasi berbasis teknologi.
4.1 Analisis Neurosains: Batasan Korelasi Neurologis Kesadaran
Paradigma dominan dalam neurosains kognitif menyatakan bahwa kesadaran muncul dari aktivitas jaringan saraf di otak. Pendekatan ini umumnya berbasis teori korelasi neurologis kesadaran (Neural Correlates of Consciousness, NCC), yang mencari hubungan antara pola aktivitas saraf dan pengalaman subjektif. Namun, terdapat beberapa tantangan fundamental yang menunjukkan keterbatasan model ini:
4.1.1 Kesenjangan Eksplanatori (Explanatory Gap)
Meskipun pemetaan aktivitas otak melalui teknik seperti fMRI dan EEG dapat menunjukkan pola-pola yang berkorelasi dengan pengalaman subjektif, kesenjangan eksplanatori tetap ada:
Masalah Hard Problem of Consciousness (Chalmers, 1995): Bagaimana proses fisik di otak menghasilkan pengalaman subjektif (qualia)?
Masalah Binding Problem: Bagaimana informasi sensorik yang tersebar di berbagai bagian otak dapat disatukan menjadi pengalaman yang koheren?
4.1.2 Fenomena Kesadaran yang Tidak Tergantung pada Aktivitas Otak
Beberapa temuan neurosains menunjukkan bahwa kesadaran dapat tetap ada atau mengalami perubahan yang tidak sesuai dengan pola aktivitas saraf yang diprediksi: