Model AI berbasis deep learning mampu mensimulasikan kognisi, tetapi tidak menunjukkan adanya kesadaran subjektif. Ini menunjukkan bahwa kesadaran bukan hanya hasil dari komputasi kompleks, tetapi sesuatu yang lebih mendasar.
Paradigma emergensi kesadaran menghadapi masalah serius dalam menjelaskan bagaimana interaksi kompleksitas biologis bisa menghasilkan fenomena yang tidak bisa direduksi secara mekanistik. Maka, diperlukan pendekatan baru yang melihat kesadaran bukan sebagai efek emergen, melainkan sebagai sesuatu yang fundamental dalam realitas itu sendiri.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun kerangka konseptual yang menjelaskan bahwa kesadaran bukanlah hasil emergen dari sistem biologis, tetapi sesuatu yang tertanam atau diserap dari fundamental semesta. Dengan mengacu pada pendekatan holonik kecerdasan, kita akan menunjukkan bahwa kesadaran bukan hanya fenomena yang muncul dari dalam individu, tetapi merupakan komponen dasar realitas yang berinteraksi dengan sistem biologis melalui mekanisme tertentu.
Pendekatan ini akan:
Menyusun model teoritis yang mendukung kesadaran sebagai aspek fundamental realitas.
Menjelaskan interaksi kesadaran dengan entitas biologis dalam kerangka holonik kecerdasan.
Mengembangkan formalisme matematis untuk mendeskripsikan kesadaran sebagai entitas yang beroperasi dalam struktur realitas yang lebih besar.
Mengevaluasi bukti empiris dari berbagai disiplin ilmu, termasuk fisika, neurosains, dan studi kecerdasan buatan, untuk mendukung hipotesis ini.
Hipotesis Utama
Kesadaran adalah aspek fundamental realitas yang berinteraksi dengan sistem biologis melalui mekanisme holonik, di mana kesadaran tidak diciptakan oleh otak, tetapi ditransmisikan, diserap, atau diaktivasi dalam sistem biologis dari struktur realitas yang lebih dalam.