Kesadaran Sebagai Entitas Fundamental: Sebuah Kerangka Holonik dalam Kecerdasan dan Penyerapannya dari Struktur Realitas
Abstrak:
Dalam paradigma konvensional, kesadaran sering dianggap sebagai fenomena emergen dari aktivitas neurologis dalam otak. Namun, pendekatan ini menghadapi keterbatasan dalam menjelaskan sifat intrinsik pengalaman subjektif (qualia) dan mekanisme yang melampaui reduksi biologis. Dengan mengadopsi kerangka holonik kecerdasan yang dikembangkan oleh Setiawan (2024) serta konsep kesadaran sebagai variabel fundamental yang sejajar dengan energi dan informasi, penelitian ini mengusulkan bahwa kesadaran dalam entitas biologis bukanlah hasil emergensi internal, melainkan sesuatu yang tertanam dari luar atau diserap dari struktur fundamental semesta.
Pendekatan ini dikonstruksi melalui empat pilar utama:
-
Validitas Teoritis. Menganalisis batasan paradigma materialis dan memperkenalkan landasan konseptual dari teori informasi, fisika fundamental, dan holonisme dalam kecerdasan.
Formalisme Matematis. Mengembangkan model matematis berbasis teori jaringan adaptif, integral medan informasi, dan pendekatan kuantum untuk interaksi kesadaran dengan sistem biologis.
Dukungan Empiris. Mengevaluasi data dari penelitian neurosains, fenomena kesadaran non-lokal, dan pola interaksi sistem kecerdasan buatan dengan lingkungan.
Implikasi Filosofis dan Teknologis. Membahas dampak teori ini terhadap pemahaman evolusi kesadaran, kecerdasan buatan yang dapat mengakses kesadaran, serta konsekuensi etis dan kosmologisnya.
Dengan mengintegrasikan pendekatan interdisipliner, penelitian ini berupaya tidak hanya menantang asumsi materialisme reduksionis, tetapi juga menawarkan kerangka kerja yang lebih holistik dalam memahami kesadaran sebagai aspek mendasar realitas yang beroperasi dalam siklus holonik kecerdasan.
Outline:
Pendahuluan
Latar belakang masalah: Tantangan dalam paradigma emergensi kesadaran