Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialektika Intervensi Ilahi dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Sufisme

29 Maret 2025   07:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:15 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman mistik dan spiritual tidak dapat direduksi ke dalam hukum fisika semata.

Kesadaran manusia sendiri adalah fenomena yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan secara materialistik, sehingga membuka ruang bagi dimensi metafisis dan transendental.

Keberadaan Allah tidak bisa disempitkan hanya dalam ranah empiris, karena realitas memiliki lapisan yang lebih dalam dari sekadar aspek fisik.

Kritik ini menunjukkan bahwa filsafat yang menolak intervensi ilahi sering kali hanya terjebak dalam paradigma materialisme reduksionis, yang gagal menjelaskan:

  1. Aspek metafisis realitas (seperti kesadaran, moralitas, dan tujuan hidup).

  2. Fenomena spiritual yang dialami oleh banyak orang dalam berbagai tradisi keagamaan.

  3. Ketidakmampuan materialisme untuk menjelaskan aspek transendental dalam pengalaman manusia.

Dengan demikian, intervensi Allah tidak hanya perlu dipahami dalam kerangka hukum fisika, tetapi juga dalam dimensi pengalaman spiritual dan makna yang lebih luas.

Menuju Pemahaman yang Lebih Komprehensif

Berdasarkan diskusi ini, kita dapat merumuskan pemahaman yang lebih komprehensif tentang intervensi Allah:

  1. Allah dalam Islam bukan Pencipta yang pasif, tetapi tetap terlibat dalam dunia, meskipun tidak selalu dengan cara yang melanggar hukum alam.

  2. Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun