Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialektika Intervensi Ilahi dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Sufisme

29 Maret 2025   07:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kita menghadapi era ketidakpastian, di mana terlalu banyak variabel yang tidak dapat kita kendalikan secara langsung.

Dalam proses belajar, terutama dalam bidang yang menuntut kedalaman berpikir, seperti etika AI, spiritualitas di era digital, dan filsafat teknologi.

Aplikasi dalam Konteks AI

Seorang pemimpin industri AI harus memiliki ruang kontemplasi, seperti Maryam di mihrab, untuk memahami dampak jangka panjang dari teknologi yang dikembangkan.

Masyarakat perlu waktu refleksi sebelum menerima setiap teknologi baru, agar tidak menjadi korban kekacauan informasi atau algoritma yang manipulatif.

2. Berusaha Seperti Maryam Saat Melahirkan: Saat Menggerakkan Diri Meski dalam Kondisi Sulit

Maryam yang sedang melahirkan diperintahkan oleh Allah untuk menggoyangkan pohon kurma agar bisa makan. Ini menunjukkan bahwa meskipun dalam kelemahan ekstrem, manusia tetap dituntut untuk berusaha, bahkan jika usahanya tampak minimal.

Kapan Harus Bersikap Seperti Maryam Saat Melahirkan?

Ketika menghadapi kondisi yang sangat sulit, di mana segala daya tampak terbatas, tetapi tetap ada celah kecil untuk bertindak.

Saat kita berada dalam kondisi keterbatasan sumber daya, tetapi tetap perlu mengambil langkah, sekecil apa pun.

Dalam situasi di mana hasil besar bisa didapat dari usaha kecil, seperti mengguncang pohon kurma yang kemudian menjatuhkan buahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun