Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Matahari

8 Oktober 2022   17:29 Diperbarui: 8 Oktober 2022   17:52 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam yang indah
Di bawah pohon rambutan
Angin sepoi-sepoi
Yang terdengar di telingaku hanyalah suara katak

Aku merenung
Bagaimana harusnya manusia
Menjalani kehidupan di bumi

Baca juga: Seperti Debu

Apakah kita harus menyesali yang sudah berlalu? Ataukah tak perlu menyesalinya?

Hingga beberapa menit kemudian
Aku teringat akan matahari
Matahari selalu terbit di waktu pagi
Tenggelam di waktu senja

Dan tak pernah bosan menerangi bumi Setiap hari
Walau bumi dan seisinya tak menghiraukan akan cahayanya yang telah dipancarkannya itu ke dunia

Harusnya, manusia lebih daripada matahari
Karena manusia adalah mahkluk Allah
yang paling mulia dari segala ciptaanNya

Tanpa menyesali dan mengharapkan pujian dari manusia
Tetapi terus dilakukan apa yang baik dan yang dikehendaki Allah
Sebab warisan yang akan diterima dari Dia
Yaitu Kerajaan sorga

Bailengit, 08 Oktober 2022

Arnol Goleo  [19:02]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun