Di bawah langit yang menyimpan rahasia,
ia berdiri sendiri, lelaki tanpa mahkota,
bukan karena tak layak memakainya,
tapi karena ia lebih memilih menyerahkannya.
Tangan kasarnya membelah hari,
tiada harta yang ia warisi,
namun ia memahat mimpi dari debu dan peluh,
agar bahagia yang menyapa tak pernah runtuh.
Ia bukan pangeran dalam istana mewah,
namun penghuni gubuk kecil yang megah,
dengan senyuman yang meluhurkan lelah,
dan tatapan yang menembus doa dengan pasrah.
Mahkotanya tersembunyi dalam lembutnya hati,
cintanya terukir dalam malam yang begitu sepi,
di setiap doa yang tak pernah terucap keras,
ia selalu mengalirkan harapan yang tak pernah kandas.
Lelaki tanpa mahkota adalah raja yang tak butuh tahta,
karena cintanya lebih abadi dari indahnya permata,
dan pengorbanannya lebih indah dari segala kata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI