Mohon tunggu...
Arief K. Syaifulloh
Arief K. Syaifulloh Mohon Tunggu... Carpenter, Advocate, Teacher, Writer, Designer, Reseacher and Jurnalist

reading, writing, exploration, research, and journalism

Selanjutnya

Tutup

Politik

Situasi Politik Dalam Negeri Indonesia 2025: Krisis Kepercayaan, Kerusuhan, dan Solusi Menuju Stabilitas.

8 September 2025   02:01 Diperbarui: 8 September 2025   02:01 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Situasi Politik Dalam Negeri Indonesia 2025: Krisis Kepercayaan, Kerusuhan, dan Solusi Menuju Stabilitas

Oleh: Arief K. Syaifulloh, SH., MH.

 

Pendahuluan

Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan, Indonesia dihadapkan pada situasi politik domestik yang memprihatinkan. Negara dengan simbol kemerdekaan itu kini dicoreng oleh konflik berkepanjangan antara rakyat sipil dan aparat penegak hukum yang berujung pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan fasilitas publik. Aksi massa yang berangkat dari akumulasi kemarahan atas himpitan ekonomi, kebijakan pajak yang memberatkan, serta kekecewaan terhadap elit politik yang dinilai arogan dan gemuk anggaran menjadi sorotan utama.

Situasi ini menjadi bukti nyata bahwa kemerdekaan yang dirayakan selama ini lebih banyak menjadi simbol ketimbang kenyataan substansial yang dirasakan seluruh rakyat.

Situasi ini seharusnya tidak terjadi disaat Indonesia sedang merayakan hari kemerdekaan nya tepat di usia 80 tahun Indonesia merdeka namun tampak jelas bahwa diusia yang tidak muda ternyata kemerdekaan hanya dapat ditampilkan lewat simbol bukan kemerdekaan yang sebenarnya.

Keberanian yang rakyat lakukan ini bisa jadi dimulai dari pemerintah yang abai terhadap suara rakyat atas kebijakan yang dibuat yang memberatkan rakyat mulai dengan aturan dan kebijakan fiskal bagi rakyat namun berbalik dengan kepentingan anggota DPR yang justru minta gajinya dinaikkan bahkan yang lebih ironis adalah pajak dari gaji anggota DPR ditanggung oleh APBN.

Kemarahan memuncak diawali dengan aksi joget-joget anggota DPR di ruang sidang yang terhormat dan narasi yang keluar dari mulut anggota DPR yang menyakiti hati rakyat kecil

Ini saya tulis hanya sebagai analisa kaum pinggiran yang jauh dari pusat pemerintahan namun kajian ini kami dasarkan pada temuan-temuan baik dari pernyataan sikap, narasi pejabat, berita dari sosial media yang dapat dipertanggungjawabkan dan pendapat akademisi yang mewakili subjektifitas kebenaran mendekati yang sebenarnya terjadi

Walaupun jauh dari sempurna mudah-mudahan ini menjadi dapat menjadi puzzle yang berkorelasi dengan temuan berikutnya yang dapat dijadikan referensi petunjuk awal dari sebuah narasi yang berserakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun