6. Perlawanan Politik dan Korupsi Sistemik
Pemerintah menegaskan perang terhadap korupsi, mafia hukum, dan elite politik yang selama ini merongrong tata kelola negara. Namun, upaya ini berhadapan dengan resistensi dari para koruptor besar yang mendanai dan memprovokasi aksi massa.
Keterangan Prof. Mahfud MD atas permintaan dari berbagai media tentang peristiwa demo di DPR yang telah meluas di berbagai daerah secara legkap dijelasakn sebagai berikut:
1. Meluasnya permasalahan politik dilapangan harus segera diselesaikan oleh pihak yang berwenang dan berwajib
2. Mendukung semua pihak yang protes dan menyampaikan aspirasi kritik terhadap pengelola lembaga pemerintah dan lembaga politik
3. Peristiwa yang terjadi saat ini sudah terlalu jauh sampai menewaskan saudara Affan, di Makasar 3 orang juga tewas, juga korban dari polisi juga berjatuhan itu juga sudah tidak baik.
4. Petugas di lapangan harus bertugas mengamankan situasi atas perintah dari atasan tetapi dilapangan menghadapi massa yang marah maka dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah atasan karena harus cermat dalam memberikan komando daei waktu ke waktu yang terjadi benturan antara aparat dengan rakyat padahal aparat tidak ikut mengambil keputusan politik akhirnya jadi korban maka harua segera diselesaikan.
5. Masalah utamanya adalah akumulasi kekecewaan kebijakan pemerintah yang menimbulkan protes di berbagai bidang tetapi penyelesaiannya tidak jelas
6. Banyak politisi yang arogan tidak punya empati terhadap penderitaan masyarakat sehingga menimbulkan reaksi yang memanas
7. Proses penegakan hukum yang tidak menentu ada yang jalan ada yang tidak banyak koruptor yang berkeliaran san tetap membuat kebijakan ada yang sudah menjadi tersangka tetapi tidak ditangkap ini segera diselesaikan karena negara ini milik kita bersama aparat bukan mush rakyat dan rakyat bukan musuh aparat sebenarnya kita semua hanya menanggung kebijakan dari pengelola dan pemimpin yang korup.
Dari penelusuran jejak digital aksi yang memang awalnya murni atas keberanian rakyat bersuara ini ditemukan banyak bukti bahwa bukan rakyat yang melakukan pembakaran bukan rakyat yang punya inisiatif menjarah tetapi ada pergerakan provokasi yang sangat rapi yang diduga dilakukan oleh oknum yang sangat profesional yang telah ditemukan jejak digitalnya dan oknum yang diperintah oleh bos koruptor yang menggerakkan ini semua karena kepentingannya terganggu dengan kebijakan Prabowo yang secara tegas menyatakan perang dengan koruptor.