Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata

26 Mei 2023   21:56 Diperbarui: 26 Mei 2023   22:34 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah berapa banyak bulirnya luruh di tepian jiwa
Entah berapa luka mendasari hadirnya
Entah berapa lara mengisi batin yang merana
Entah apa jadinya bila hilang segala cinta

Aku tahu ini berat
Membuat badan tak semangat
Ketika kenyataan ku dapat
Di anganku, bayangmu masih jua berkelebat

Meski kau menjauh
Meski tak lagi ada sapa riuh
Meski dua hati seolah tak bersauh
Meski begitu masih tetap jua ada kasih kutaruh

Baca juga: Air Mata

Hingga akhirnya tanganku terlipat erat
Menaikkan doa di sepanjang hayat
Untuk kebaikan hidupmu kawan sejawat
Yang terlanjur masuk di hatiku dengan cinta yang sangat

Semoga kau selalu baik-baik saja di sana
Kubawa selalu kau dalam doa
Meski setiap malam luruh air mata
Namun ada hadir padamu sepenuh cinta

....
Written by Ari Budiyanti
26 Mei 2023
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiMeiAri

24-2.561

Baca juga: Keangkuhan Air Mata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun