Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Suara yang Mana

30 Januari 2023   19:54 Diperbarui: 30 Januari 2023   20:21 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tertegun saat mendapati ketiadaan
Dalam riuh rendah keramaian kota
Sejenak kudengar deru mesin yang tak nampak mata
Menjauh, mendekat, hilang dan kadang mencekat hening

Lalu kutanya saja pada mereka
Apa maksudnya
Mengapa kita seolah terkurung dalam hingar bingar suasana dalam hati
Tak lain dan tak bukan
Hanya karena ingin

Lalu aku pun masih mampu terkesima oleh hadirmu
Dari jauh kau kata rindu
Tak sanggup menahan suara kalbu
Aku pun demikian merasa sendu

Baca juga: Perjalanan Awan

Taburan rasa dalam genang cinta
Dari dekat kau serasa sangat
Saat kuulurkan tangan menggapaimu
Nyatanya tiada hadirmu

Kembali aku terkaget
Kau tiada jua merasa
Betapa hati ini pun sama
Merindu pada suatu nada
Untaian cinta yang tak kasat mata

Maukah kau sedikit membuka hatimu
Atau kau biarkan menutup segala rindu
Karena pada akhirnya hanya ada jarak
Pemisah ruang dan waktu namunkah sama memisahkan cinta

Jika raga tak mampu beriringan berjalan
Mampukah sekedar mendengar suara yang menuntun
Hingga masanya tiba dalam tanya
Pada suara manakah kita menuju

Baca juga: Prioritas Cinta

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
30 Januari 2023

42-2.462

Song for you Honey

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun