Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Meredam Hujan dalam Genggaman

22 Maret 2020   10:23 Diperbarui: 22 Maret 2020   10:41 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krisan ungu. Photo by Ari

Gelap malam pekat semalam penuh gelegar guntur menggema
Silih berganti kilat menyambar di angkasa
Bagai rangkaian kembang api alam yang dahsyat
Percikan api menghias malam dalam deras hujan
Kala setiap insan terlelap dalam buaian alam
Suasana indah membawa bahagia nyaman istirahat malam

Namun ...
Ada pula mereka yang cemas mengkhawatirkan
Bila curah hujan meninggi dan tak berhenti
Selokan air telah penuh meluber ke halaman depan rumah
Bagaimana bila nanti meluap masuk sampai ke dalam rumah
Bencana yang mengintip membuat batin merintih pilu

Belum pula saat penyebaran covid 19 terhenti
Mengapa harus bertambah kecemasan akan yang lain lagi
Mengapa berturut-turut bencana mengiring langkah bangsaku
Memang ada kalanya tak bisa dicegah sempurna saat alam semesta berbicara keras

Meski demikian bisakah aku hanya berdiam diri
Dalam pasrah hati menghadapi melodi nurani
Oleh gempitanya ruah suasana jiwa
Mari bersama menjaga diri semaksimal yang kita mampu
Mari bersama ramah pada alam tempat kita tinggal saat ini

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

22 Maret 2020

Telah tayang diSecangkirkopibersama.com : Meredam-hujan-dalam-genggaman 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun