Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membayang Takut Itu

12 September 2019   20:32 Diperbarui: 12 September 2019   20:44 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di suatu Kota. Photo by Ari

Kala itu dalam renung jiwa
Ada batin menggeliat karena resah
Kepastian yang tiada nyata
Hanya gulana menyapa gundah

Semua langkah telah terpatri seolah
Dalam derap maju penuh rencana
Namun yang disebut kenyataan berubah
Menjadi seolah penuh bencana

Surut rasa juang tinggi kala itu
Lemah daya tahan untuk mengabdi
Meski semua cinta suci tak semu
Namun prasangka melenyapkan diri

Seolah kaki memijak duri
Dalam tapak-tapak sangat hati-hati
Namun berserakan semua tanpa arti
Ketika pengabdian dihina mati

Cemas mulai mengikuti
Gelisah mulai membayangi
Menjegal langkah untuk berhenti
Dari sebuah perjuangan sejati

Ketika takut itu membayangi
Langkah pun surut dari empati hati
Semangat menguap membuang nurani
Pengabdian berakhir dalam nafas sunyi

..

I quit

Written by Ari Budiyanti
12 September 2019

Puisi Hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun