Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Mencinta Buta

27 Juli 2019   19:12 Diperbarui: 27 Juli 2019   19:24 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dia selalu di pelupuk mata
Ketika bayangnya selalu ada
Ketika senyumnya terus bermakna
Ketika hadirnya menggoda rasa

Detak jantung berdebar keras
Menyuarakan lantang kisahnya
Ketika desir nadi membara
Melagukan nada-nada cinta

Terlupa siapakah dia
Terlupa bagaimanakah dia
Terlupa bolehkah dia

Cinta terus membuncah
Dalam perjuangan bertuah
Mendesak kalbu yang meresah
Dalam buaian mimpi bersama nan indah

Membendung rasa hanya menyiksa
Membebaskan rasa pun menekan jiwa
Lalu bagaimana harus merasa
Berhentilah mencinta buta

...
Ya mungkin itu saja
..

Written by Ari Budiyanti
27 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun