Tentang seorang yang mendengarkan takbir bergema di malam hari raya teringat masa lalu yang kelabu lalu bersujud simpuh pada Tuhan dan berdo'a segala.
Puisi sangat sederhana yang secara implisit memuat sembilan rincian judul puisi tentang Hari Raya. Semoga bermanfaat.
dengan KALBU dan KALBUSIS , acara yang diadakan MHMP PAI Kota Malang ini, menunggu saatnya berbuka bisa lebih bermakna.
Gemuruh hati Gemuruh kalbu kian menggelegar Hangus terbakar oleh Asma
Menyambut Ramadhan tahun 2024 dengan puisi Ramadhan
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Berguru, khususnya tentang Berguru kepada Pintu. Semoga bermanfaat.
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Terkesan, khususnya tentang Terkesan Lugu. Semoga bermanfaat.
Rahasia cinta yang terpendam. Senyummu bagai mentari pagi, namun hatiku kelam. Diam-diam aku ikuti langkahmu, meski hatiku hancur berkeping-keping.
Dalam dekapan asa dan rasa. Rupanya tergambar dalam gelimangan air mata
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Tumbuhkan Cinta, khususnya tentang Tumbuhkan Cinta kepada Ilmu. Semoga bermanfaat.
Mentari pagi menari-nari, meliuk-liuk indah gemulai di antara gedung-gedung tinggi
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Sesuai, khususnya tentang Sesuai dengan yang Dirasakan Kalbu. Semoga bermanfaat.
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Sabar, khususnya tentang Sabar Menunggu Tidak Sabarpun Menunggu. Semoga bermanfaat.
terkaan kalbu yang menusuk ke mata sehingga mata tak bisa membedakan mana cinta mana ilusi
Pada malam gelap, Hening dan sepi datang menyapa kalbu Apa yang selalu dipikirkan dan diminta dalam hidup ini?
Kehidupan dari lahir sampai remaja untuk menggapai impian.
Hadirlah karena alam semesta menghendaki, tak perlu luapkan kata perkosa ...