Kau datang sebagai tamu sesaat atau tuan rumah yang menetap?
Di balik lagu sendu itu bahasa kekuasaan berbisik paling keras—mengajarkan bahwa politik tidak hanya hidup dalam kebijakan, tetapi juga dalam tangisan
pemilik kalbu yang tetap tenang meskipun ribuan ombak menerjang, duri berserakan dan hujan meneteskan di kepalanya, sang pemilik hati diam dan sabar
Ketika dunia terlalu sunyi,Aku berteduh dalam sepi.Mencari cahaya dalam diri,Yang lama hilang tak ku nanti.Sunyi ini bukan hampa,Ada getar di relung j
Sang waktu dengarlah seruan hatiku! Sang pengangguran hari ini kan bersinar esok pagi, menyongsong masa denap yang lebih cerah.
Serangkaian kadung menggumpal Namun terang juga tak terlihat Hajat hati ingin membetulkan kekusutan benang di dalam kepala
Kudapati rasa sayang itu begitu besar, muncul dalam kalbuPecah, membuncah, begitu indah terasaKala memandang senyum manis dari mulut mungil ituSeketik
Pernah tidak kita bertemu seseorang disukai, namun kemudian,pertemuan tersebut malah berakhir dengan patah hati? Yuk dibaca dulu puisinya!
Semilir angin senja sibakkan tirai Hati yang tertutup usia senja Mentari bersembunyi di balik awan Warnai kabut dalam temaram Di manapun diriku.
Akan berusaha demi kebaikannya Bahkan jika dengan cara bersembunyi Seandainya bibir bisa berkata-kata tanpa rahasia
Puingku, di mana Kau berada? Aku rindu. Tuhan, Pada puing pecahan berwarna biru
puisi ini menceritakan betapa menyakitkanya kalbu dan hanya tuhan yang bisa mengobatinya
Jelampah harapan terbaring tanpa daya,Di jerembah waktu yang gulita.
Seorang petani yang hidup di tengah kehidupan mengharapkan hujan saat tanah gersang harapan yang sangat dinanti
Seseorang yang terngiang masa lalu penuh kenangan suram namun semangat dalam diam tersisa harapan besar
Puisi lepas ini ditulis untuk sekedar mengingatkan bahwa sifat sombong harus dilepaskan atau dikeluarkan dari dalam hati.
Puisi keempat dari sembilan rincian judul puisi tentang Tidak Kapok, khususnya tentang Tidak Kapok Berseteru. Semoga bermanfaat.
Gimana rasanya jika sudah menganggap titik, ternyata masih koma?
Curahkan perasaan yang sedang buat mu gelisah, dan carilah penyelesaiannya