Terima kasih telah menempatkan dengan tulus
menerimanya penuh serius
kata keluar di sana menyentuh kalbu
menoreh bahkan menggaruknya
Tapi jiwa Sang kalbu tetap tegar menerima rasa
Rasa yang bervarian dalam hidupnya
meski terkadang membendung air dalam kelompak mata
tapi sang sang kalbu siap menerima aduan hingga senja
Membiarkan sang mentari menyoroti
membiarkan sang hujan meneteskan pada ujung kepala
membiarkan kaki menginjak duriÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!