Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meniti Malam dalam Lamunan

12 Juni 2019   19:14 Diperbarui: 12 Juni 2019   19:23 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan di lima tahun lalu (dokpri)

Malam bergulir lagi kini
Menggantikan senja mengusir mentari
Lekat pekatnya membias hati
Akan hadirnya sejumput rindu menari

Kau begitu terjauhkan
Tak terjangkau gapaian tangan
Tak teraih hangat dekapan
Tak tersentuh lembut buaian

Malam semakin larut
Memberi nyeri terus memagut
Membawa kenangan tertutup kabut
Melarikan semua galau yang menuntut

Mungkinkah malam segera pergi
Digantikan semburat emas langit pagi
Menantikan hangat sinar matahari
Memadamkan semua rasa nyeri

Terus malam ini terjalani
Dalam semua kisah memori
Menanti lagi dan lagi pun lagi
Dalam sepandang lamunan diri

..
Written by Ari Budiyanti

12 Juni 2019

#puisipendek

#sajak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun