Lihat ke Halaman Asli

Tupari

TERVERIFIKASI

Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Kolaborasi Guru dan Siswa dalam Menyiapkan Taman Literasi Sekolah

Diperbarui: 26 September 2025   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru dan siswa bersama-sama melukis caping bambu yang akan menjadi hiasan taman literasi sekolah. (Sumber: Dok.Pribadi/yatmiati) 

Halaman sekolah SMPN 31 Bandar Lampung siang (24/09) itu tampak lebih ramai dari biasanya. Suara riuh tawa siswa bercampur dengan ketekunan mereka yang sedang menggoreskan kuas ke permukaan caping bambu. 

Di bawah rindangnya pepohonan, guru duduk berbaur bersama murid, melukis dan mewarnai caping dengan motif beragam.

Ada yang memilih corak bunga berwarna merah mencolok, ada pula yang menggambar gunung biru dengan latar langit cerah. Di antara mereka, tampak pula guru pendamping sesekali memberi arahan. Tidak ada jarak antara guru dan siswa; semuanya larut dalam satu tujuan: menyiapkan taman literasi.

Literasi sebagai Ruang Hidup

Taman literasi bukan sekadar ruang yang dihiasi buku. Ia adalah wujud nyata dari sebuah gagasan: literasi harus hidup di tengah siswa, menjadi bagian dari keseharian, dan tidak terjebak pada konsep kaku membaca serta menulis semata.

Kalau tempatnya menarik, siswa akan betah membaca. Kami ingin mereka datang ke taman literasi bukan karena disuruh, tetapi karena merasa nyaman,” ujar Tiara, seorang guru BK yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Kenyamanan itu dihadirkan dengan cara sederhana: menghadirkan ornamen seni dari tangan siswa sendiri. Caping bambu yang biasa digunakan petani di sawah kini dialihfungsikan menjadi kanvas kreativitas. Dengan cat warna-warni, caping-caping itu dihidupkan kembali menjadi karya unik yang kelak akan menghiasi taman literasi.

Caping bambu disulap menjadi karya seni, menghadirkan sentuhan budaya lokal di taman literasi. (Sumber: Dok.Pribadi/yatmiati) 

Melatih Kreativitas dan Kolaborasi

Kegiatan melukis caping ini juga menjadi ruang pembelajaran alternatif. Para siswa belajar banyak hal tanpa harus duduk di bangku kelas. Mereka belajar memilih warna, menyusun pola, menyesuaikan komposisi, hingga bekerja sama dengan teman sebaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline