Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Saatnya Cilincing Bertransformasi: Dari Limbah Cangkang Kerang Menuju Ekonomi Sirkular

26 September 2025   19:17 Diperbarui: 26 September 2025   19:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak bermain layangan di atas tumpukan limbah cangkang kerang setinggi 5 meter di pinggir pantai Cilincing, Jakut.(KOMPAS.com/SHINTA DWI AYU)

Beberapa waktu lalu, di media sosial, kita dikejutkan dengan tumpukan limbah cangkang kerang yang tingginya mencapai lima meter di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Berdasarkan pantauan Detik.com, Senin (22/9/2025), petugas Dinas Lingkungan Hidup turun ke lokasi untuk mengumpulkan sampah yang telah bercampur dengan limbah cangkang kerang tersebut.

Sedangkan, berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan anak bermain layang-layang, bola, dan berdiskusi di atas tumpukan limbah yang menyerupai dataran buatan.

Pedagang pun ramai mangkal di area tersebut, menjual telor, sosis, dan sempol ayam kepada anak-anak yang bermain.

Fenomena ini bukan hal yang baru. Limbah kulit kerang di Jalan Kalibaru Barat VI E telah menjadi persoalan yang belum terselesaikan selama bertahun-tahun.

Sebagian besar masyarakat Cilincing bekerja sebagai nelayan kerang hijau. Mereka tidak hanya menjual kerang mentah, tetapi juga mengolahnya terlebih dahulu.

Kerang direbus lalu memisahkan daging kerang dari kulitnya sebelum dijual ke pasaran. Praktik ini memudahkan pembeli, namun menciptakan masalah lingkungan yang serius.

Sejak dibangunnya tanggul laut di Jalan Kalibaru Barat, warga jadi kesulitan membuang kulit kerang langsung ke laut seperti kebiasaan lama mereka.

Akibatnya, limbah tersebut dibuang di pinggir pantai, tepat di dekat tanggul, dan terus menumpuk hingga membentuk 'gunung' yang kini menjadi viral.

Peristiwa ini menjadi alarm bagi kita semua: aktivitas ekonomi produktif tidak boleh menghasilkan kerusakan lingkungan yang permanen.

Ancaman ganda bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun