Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menyantap Lontong Kupang dengan Rasa Autentik di Bangkalan

25 September 2025   08:08 Diperbarui: 26 September 2025   16:11 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyantap seporsi Lontong Kupang di Alun-alun Bangkalan (dokumen pribadi)

PERJALANAN 3 hari bukan untuk berwisata, melainkan mengambil sampel tanah di daerah pesisir. Satu kerabat memerlukannya untuk tujuan penelitian.

Jadi, selama itu pula kami berhenti dan menyusuri pantai-pantai Pulau Madura, dengan tujuan akhir adalah kembali ke titik awal, yakni Kabupaten Bangkalan.

Memasuki Bangkalan penderitaan itu datang. Mata kaki kanan bengkak dan terus membesar hingga dua minggu setelah kembali ke Kota Bogor. Kelamaan duduk di kendaraan, kurang bergerak diduga menjadi sebab bengkak.

Mungkin juga kadar asam urat dalam darah melonjak. Maklum, makanan pemicu kenaikannya tersedia pada berbagai bagian dari Pulau Madura.

Saat itu bengkak kaki belum menyiksa. Bangkalan menjadi tempat peristirahatan terahir. Maksud saya, menjadi tujuan istirahat setelah melakukan perjalanan panjang.

Sebelum tiba di tujuan, di Hotel Rose Bangkalan, mata melihat gerobak motor penjualanan makanan di pinggir Alun-alun. Saya meminta sopir agar kendaraan yang saya tumpangi berputar balik.

Lupakan sejenak bahwa seafood berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dan asam urat dalam darah. Lupakan angka-angka dalam laporan laboratorium.

Menurut Kompasianer Merza Gamal, hasil pemeriksaan lab hanya angka. Tak perlu khawatir ketika menyantap makanan pemicu penyakut, saya sendirian kok yang merasakan penderitaannya, bukan orang lain.

Gerobak sepeda motor yang membuat saya berhenti adalah penjual Kupang Lontong.

Eh, kupang lontong atau lontong kupang? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun