Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menyantap Lontong Kupang dengan Rasa Autentik di Bangkalan

25 September 2025   08:08 Diperbarui: 26 September 2025   16:11 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyantap seporsi Lontong Kupang di Alun-alun Bangkalan (dokumen pribadi)

Terakhir, penjual membubuhkan kupang (kerang putih ukuran kecil) berikut kuah, lentho (penganan terbuat dari singkong), dan bawang putih goreng.

Kuah kecokelatan tampak berwarna lebih muda dan bening, dibanding Lontong Kupang yang saya makan di Bogor pada Agustus lalu. Rasanya, gurih manis. Kecutnya perasan jeruk nipis memperkaya pengalaman mencecap kuah Lontong Kupang.

"Petisnya dari petis kupang. Kuah dibuat dari air kelapa, dimasak dengan bumbu-bumbu. Jangan khawatir, kupang dicuci tiga kali hingga bersih," jawab penjual setelah saya bertanya mengenai segala hal.

Mengunyah sesendok, kupang terasa sedikit kenyal. Gurihnya memang masih berada di bawah kerang darah, tapi ya tetap sedap disantap. Tak banyak kunyahan, kupang meluncur mulus ke dalam lambung.

Dengan rasa tawarnya, potongan lontong yang empuk menjadi penyeimbang. Kriuk lentho dan pahit gurihnya bawang goreng melengkapi pengalaman rasa. Sate kerang menambah kenikmatan menyantap Lontong Kupang.

Harmonisasi gurih, manis, asam yang samar, dan pedas menstimulasi indra perasa yang kemudian tak bosan menghayati keselarasan rasa Lontong Kupang.

Ingatan sejenak melayang ke masa mencecap Lontong Kupang di Waru, Sidoarjo, sekian belas tahun lalu. Kayaknya, mirip.

Aha! Bisa jadi hidangan khas Sidoarjo di Alun-alun Bangkalan itu memiliki rasa autentik.

Maka, dengan itu terbayar sudah rasa penasaran. Saya telah mendapatkan pengalaman merasakan Lontong Kupang dengan cita rasa asli yang lezat.

Saya bangkit dari kursi plastik di atas trotoar Alun-alun dengan berjingkat. Telapak kaki makin bengkak dan tambah sakit.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun