Lihat ke Halaman Asli

Ang Tek Khun

TERVERIFIKASI

Content Strategist

Review Film "Superman": Krisis Akamsi, Over-humanisasi, dan Beban Industri

Diperbarui: 25 Juli 2025   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

David Corenswet memerankan Superman, sosok yang remuk redam mengenaskan dalam film Superman (2025) (Sumber: IMDb)

Lebih dari satu dekade rehat, Superman terbang lagi; melintasi era isu kesehatan mental dengan tuntutan kualitas manusiawi (humanisasi) yang terasa berlebihan, membuat sang metahuman tampak lelah secara jiwa dan raga.

SELAMA dua belas tahun bertahan, image ikonik itu pun pupus. Jejak visual yang ditinggalkannya masih jelas. Busana legam dan dua tangan menyatu dalam borgol.

Itulah Superman berwajah Henry Cavill dalam film Man of Steel (2013). Dengan pengawalan ketat pasukan Departemen Pertahanan, dia melangkah menuju tahanan.

Dua belas tahun kemudian yang jatuh pada tahun ini, James Gunn hendak menggantikan kreasi metahuman ala Zack Snyder atas lelaki yang menggunakan logo S itu.

Kita pun terpapar dengan pencitraan baru tersebut: sesosok tubuh jatuh dari langit. Bukk! Terbenam dalam hamparan salju. Wajahnya babak belur. Di antara kedua bibirnya, mengalir cairan merah. Darah!

Lalu, kita pun tahu apa yang terjadi dalam rentang 2 jam 9 menit film Superman (2025). Seekor anjing putih berjubah merah, untuk kali pertama, dan berkali-kali kemudian, menjadi "dewa" penolong bagi manusia yang katanya super itu.

David Corenswet memerankan Superman, sosok yang remuk redam mengenaskan dalam film Superman (2025) (Sumber: IMDb)

Film Superman dan Film-Film Superman

ARUS kuat untuk mengangkat karakter komik Superman ke wahana atau media lain, telah berumur puluhan tahun. Hitungan usia itu, terlepas dari berbagai varian tontonan, entah live-action, animasi, atau  serial televisi.

Alih wahana karakter Superman tercatat telah diwujudkan dalam berbagai versi semenjak tahun 1940-an. Namun sebagai live-action layar lebar (baca: bioskop), jejaknya tidak sulit untuk dirunut ke belakang.

Terhitung sejak dirilisnya Superman: The Movie (1978) karya sutradara Richard Donner, film Superman kini telah memasuki era keempat. Dimulai dari era Christopher Reeve (1978--1987) dan era Superman Reboot.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline