Pernah nggak sih, kamu ngerasa panik saat uang saku tiba-tiba habis sebelum akhir bulan?
Padahal baru tanggal 20-an, tapi dompet udah kering, saldo e-wallet juga tipis.
Nah, di sinilah pentingnya backup plan keuangan alias rencana cadangan finansial yang bisa jadi penyelamat di saat darurat.
Kenapa Harus Punya Backup Plan?
Hidup nggak selalu bisa ditebak. Kadang ada pengeluaran tak terduga: laptop rusak, teman ulang tahun, atau keperluan mendadak kampus.
Kalau semua uang kita habis buat kebutuhan harian tanpa simpanan, otomatis kita bakal bingung sendiri saat butuh dana cepat.
- Dengan punya backup plan, kita bisa:
- Terhindar dari panik di akhir bulan.
- Belajar tanggung jawab dengan uang sendiri.
- Lebih siap menghadapi risiko keuangan kecil maupun besar.
Gimana Cara Bikin Backup Plan yang Realistis?
- Sisihkan uang darurat setiap Minggu. Nggak harus besar, mulai dari Rp10.000 aja cukup. Konsisten itu kuncinya.
- Bikin dua rekening atau e-wallet.Satu buat kebutuhan rutin, satu lagi khusus simpanan darurat.
- Catat pengeluaran harian. Kadang kita nggak sadar uang habis buat hal sepele. Dengan mencatat, kita bisa evaluasi pengeluaran.
- Cari penghasilan tambahan. Misalnya jualan kecil-kecilan online, jadi freelance, atau ikut lomba berhadiah.
Hidup Lebih Tenang dengan Rencana Cadangan
Backup plan bukan cuma soal punya uang ekstra, tapi juga soal rasa aman.
Kita nggak perlu takut sama situasi tak terduga karena udah punya "tameng finansial."
Itulah yang disebut dengan financial resilience kemampuan bertahan dalam kondisi sulit tanpa kehilangan kendali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI