Kupanggil namaku pelan,
Seolah ia lari menjauh, lalu asing
Padahal ia selalu ada, tersembunyi
Baca juga: Ketika Diri Menyapa
Dulu, aku sibuk menutup telinga
Pada suara batin yang hanya ingin didengar, menyeka air mata
Dulu, aku sibuk berlari
Baca juga: Obsesi Sunyi
Dari tangis yang memohon dipahami, menampik lelah
Seolah semua rapuh adalah aib yang harus tersimpan di balik cermin diri
Akan ku katakan, tak apa... aku sudah paksa dan terbiasa
Baca juga: Menjadi Aku di Antara Serpihan Waktu
Aku yang tertinggal, bukanlah aku yang hilang
Dan malam ini, untuk pertama kalinya aku tidak berlari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!