Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Mungkin

3 April 2025   22:45 Diperbarui: 3 April 2025   23:04 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri by. TextArt 

Mungkin

Mungkin. adalah kekeliruanku membiarkanmu;
Menyapa sepi kediamanku, merasuk hening suaraku,
Menyentuh tembok beku.
Hingga aku terlarut;
dalam bening bola matamu, pada merah wajah ayumu,
Meregang Aku dalam kasmaran.
Sebab itu, Aku meminta;
Jangan pernah Kau ucap kata pergi
dari ramai duniaku, hiruk-pikuk semangatku
Bahkan jangan pernah Kau memikirkan sedikitpun kata sudah
Jika Kau tak ingin Aku menjadi "sunyi" selamanya.

Balikpapan, 2025
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca juga: Apakah Mungkin?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Hanya Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun